Implementasi Gerakan Iqra’ di UNISSULA
Waktu Pelaksanaan : 22 March 2024 - 22 March 2024
Secara literal, kata Iqra' terambil dari kata qara'a, yang mengandung arti menghimpun. Dalam kamus-kamus bahasa ditemukan makna yang beragam, antara lain: menyampaikan, menelaah, membaca, mendalami, meneliti, mengetahui ciri sesuatu. Perintah membaca sebagaimana termaktub dalam al-Quran memiliki obyek yang luas. Selain obyek yang bersumber dari Allah yaitu al-Quran, kitab-kitab sebelumnya dan alam semesta, juga mencakup obyek yang berasal dari hasil karya manusia. Hal ini dapat dilacak melalui salah satu firman Allah: “Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai penghisab terhadapmu” (QS. Al-Isra’: 14)
Oleh karena itu, para ulama memahami bahwa objek Iqra’ lebih bersifat umum, meliputi segala hal yang berkenaan dengan aktivitas “membaca”. Namun demikian term Iqra’ tidak dapat dipisahkan dari bismi rabbika (demi karena Allah) sebagaimana tertuang dalam surat al-‘Alaq ayat 1. Penyandingan kata Iqra’ dan bismi Rabbika ini tentu bukan tidak ada maksud, dua kata tersebut memiliki makna yang teramat mendalam agar setiap aktivitas Iqra’ yang dilakukan mampu menghadirkan kebermanfataan dan limpahan anugerah-Nya berupa pengetahuan, pemahaman, kesadaran dan kebenaran meskipun sejatinya objek bacaannya sama. Terlebih, semua itu dilakukan dalam rangka mewujudkan suatu kehidupan yang berkeadaban dan berperadaban.
Gerakan Iqra
“Membangun Generasi Khaira Ummah” telah menjadi komitmen bersama gerakan pendidikan di Universitas Islam Sultan Agung. Sementara Budaya Akademik Islami (BudAI) ditetapkan sebagai strategi pembelajaran di Universitas Islam Sultan Agung. Strategi ini mengandung dua dimensi penting, yaitu penguatan IPTEK (Ilmu Pengetahuan & Teknologi) dan penguatan ruhiyah. Penguatan IPTEK diupayakan diantaranya melalui gerakan semangat Iqra’ (membaca). Gerakan ini mensyaratkan adanya unsur bismi rabbika dalam setiap aktivitas membaca. Gerakan Iqra ini tak hentinya disemangati oleh civitas akademika Unissula karena pesan Iqra’ dalam Islam menegaskan bahwa manusia diciptakan oleh Allah untuk mengemban tugas thalab al-ilmi (mencari ilmu). Dalam pengertian yang sederhana dapat dikatakan bahwa siapapun yang tidak menunaikan tugas belajar dengan baik, maka kehidupannya akan berada pada posisi terbelakang baik secara zhahir maupun batin. Oleh karena itu, al-Qur’an sebagai kompas kehidupan manusia, menuntun manusia dari kehampaan spiritual menjadi insan yang bergerak ke arah kebangkitan spiritual serta menjadi pendobrak kebekuan ilmu pengetahuan dan lingkungan, melalui implementasi pesan Iqra’.
Tidaklah berlebihan bila dikatakan gerakan Iqra adalah syarat untuk membangun peradaban, semakin terarah aktivitas bacaan suatu masyarakat, semakin tinggi pula peradaban masyarakat itu, demikian sebaliknya. Hal ini menunjukkan bahwa Iqra’ merupakan kunci kemajuan hidup. Ketika minat membaca berpadu dengan ruang, waktu, serta obyek bacaan, yang didesain menjadi sebuah budaya kampus, maka akan terlahir sebuah peradaban yang mencerahkan kehidupan.
Implementasi Gerakan Iqra
Membincang tentang gerakan Iqra’, tentu tidak terlepas dari aktivitas menambah dan memperluas wawasan. Namun jika kita amati, nampaknya membaca belum menjadi suatu trend yang bisa ditradisikan. Padahal, sejak kecil di sekolah diajarkan bahwa membaca adalah jendela ilmu, akan tetapi itu tidak mengakar dalam jiwa peserta didik.
Oleh karena itu, aktivitas membaca perlu didorong melalui sebuah gerakan atau pembudayaan. Kesadaran tentang urgensi gerakan Iqra’ tidak boleh terhenti diserukan oleh institusi kampus. Sebagai perguruan tinggi swasta terbaik di Indonesia, Universitas Islam Sultan Agung telah sejak lama berkomitmen mendorong terpeliharanya budaya Iqra’. Di antara beberapa upaya yang dilakukan dalam mengimplementasikan gerakan Iqra’ adalah pertama, Meluruskan niat. Mengacu pada wahyu pertama turun, kata iqra’ diikuti dengan kalimat setelahnya bi ismi rabbika ladzi kholaq. Hal ini mengindikasikan bahwa dalam aktivitas membaca, bukan sekedar menggunakan pikiran untuk memahami bacaan, melainkan juga harus menghadirkan hati untuk menata niat. Proses aktivitas membaca diniatkan thalab al-ilmi, yakni ilmu Allah. Sehingga, selain memperoleh pemahaman sebuah bacaan, juga muncul kesadaran untuk sebuah tindakan. Implementasinya setiap akan memulai proses pembelajaran atau kegiatan ilmiah baik di kampus maupun di luar kampus, selalu diawali dengan berdoa agar ilmu yang diperoleh menjadi ilmu yang bermanfaat dan membawa maslahat.
Kedua, Menggalakkan budaya literasi. Dunia kampus adalah dunia literasi, karena itu menggalakkan budaya Literasi menjadi sebuah keniscayaan. Sebagai kampus dengan predikat akreditasi unggul, Unissula perlu menumbuhkembangkan budaya literasi pada seluruh civitas akademika, agar mampu melahirkan SDI yang unggul.
Untuk menopang tumbuhnya budaya literasi diperlukan upaya membangun kesadaran yang mendasar bahwa faktor literasi yang tinggi dan tradisi literasi yang baik sangat mendukung keunggulan dan kemajuan sebuah intitusi. Disamping itu, perlunya kepedulian dari komunitas-komunitas, kelompok studi untuk menumbuhkan dan menyebarkan budaya Literasi di lingkungan kampus. Implementasinya dapat dilakukan melalui penyelenggaraan kegiatan-kegiatan ilmiah seperti kajian, diskusi, workshop, Diklat, konferensi dan Webinar-Webinar Literasi.
Ketiga, Penguatan peran Dosen. Peran dosen sebagai Murobbi (Pendidik) sangat urgen dalam mendidik dan mensosialisaikan pesan Iqra’ kepada mahasiswa dalam setiap kesempatan. Hal ini dimaksudkan agar makna Iqra’ dapat membumi dan dipahami serta diaplikasikan dalam kehidupan agar sesuai dengan konteks kekinian. Tugas seorang dosen sangatlah mulia. Tanggung jawabnya selain mentransformasi keilmuannya pada para mahasiswa, juga menjalankan tri dharma perguruan tinggi secara utuh, yakni Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengembangan, dan Pengabdian Kepada Masyarakat. Implementasi peran dosen dalam menciptakan atmosfir budaya Iqra’ dapat menjadi inspirasi yang dapat mendorong tumbuhnya semangat Iqra’ bagi para mahasiswa.
Semoga gerakan Iqra’ di Unissula dapat berjalan dengan baik. Melalui Gerakan Iqra’ ini berharap bisa meningkatkan kemuliaan, kehormatan, juga kemaslahatan dilingkungan kampus Birrul Walidain.