Urgensi Mengharap Ridho Guru/ Dosen
Waktu Pelaksanaan : 01 November 2023 - 01 November 2023
Dalam mengarungi kehidupan, setiap orang memiliki orang-orang yang berperan penting dalam membentuk pribadi, karakter, moral, dalam pencapaian mereka. Salah satu figur yang memiliki peran/ pengaruh besar, terutama dalam dunia pendidikan, adalah seorang guru/dosen atau. Pada dasarnya, konsep ridho guru/dosen adalah kemafhuman yakni ketika seorang guru/dosen meridhoi perjalanan hidup seorang murid/mahasiswa dalam mengarungi kehidupan , maka mereka telah meletakkan dasar yang sangat fundamental untuk meraih kesuksesan dalam menapaki samudera kehidupan mereka. Bahkan, dalam Islam, ridho guru/dosen dipandang sebagai hal yang sangat urgen. Ini berkaitan erat dengan keyakinan bahwa ridho Allah juga tergantung pada ridho guru/dosen.
Mengutip hadist Nabi yang di sampaikan Imam Al Ghozali dalam kitab Ihya Ulumuddin “Innamaa ana lakum mistlul waalidi liwaladihi”
Artinya “Sesungguhnya aku ini bagimu adalah seumpama seorang ayah bagi anaknya”
Dalam hal ini Imam Al-Ghozali menegaskan, dengan maksud melepaskan murid-muridnya dari api neraka akhirat, dan itu lebih penting dari usaha kedua orang tua melepaskan anakanya dari api neraka dunia. Karena itu hak guru adalah lebih besar dari hak kedua orang tuanya. Kedua orang tua menjadi sebab lahirnya anak itu dan dapat hidup di dunia yang fana ini, sedangkan guru/dosen menjadi sebab memperoleh hidup kekal. Kalau tidak ada seorang guru/dosen, maka apa yang diperoleh si anak itu dari orang tuanya, dapat membawa kepada kebinasaan bagi anaknya. Guru/dosen adalah yang memberikan kegunaan hidup akhirat yang abadi, yakni guru/dosen yang mengajar ilmu kahirat ataupun ilmu pengetahuan duniawi, tetapi dengan tujuan akhirat bukan dunia.
Guru/dosen adalah bagian dari faktor penentu keberhasilan seorang murid/mahasiswa dalam proses pembelajaran ini menggambarkan bahwa hubungan antara guru dan murid/mahasiswa tidak hanya terbatas pada proses belajar-mengajar, tetapi laksana seorang ayah dan putra dan putrinya. Guru/dosen adalah orang yang membimbing serta mendidik ruhani murid/mahasiswa seperti orang tua yang membimbing anak mereka, maka ridho guru/dosen memiliki pengaruh yang besar pada perkembangan emosi, spiritual dan akhlak murid/mahasiswa. Jika seorang murid/mahasiswa mencari ridho Allah, maka mencari ridho guru/dosen adalah langkah awal yang harus di cari oleh para pencari ilmu. Ridho Allah terletak pada ridho kedua orang tua, juga terletak pada ridho guru/dosen. Diantara salah satu sebab keberhasilan seorang murid/mahasiswa adalah menghormati/memuliakan guru/dosen, sebagaimana disampaikan Syeikh Az-Zarnuji dalam kitab Ta’limul Muta’alim.
Artinya: “Ketahuilah, sesungguhnya orang yang mencari ilmu tidak akan memperoleh ilmu dan kemanfaatannya, kecuali dengan memuliakan ilmu beserta ahlinya, dan menghormati guru/dosennya.”
Dalam kitab Ta’limul Muta’alim juga di jelaskan bagaimana seorang murid beretika kepada seorang guru/dosennya:
Artinya: “Sebagian dari menghormati guru, yaitu jangan berjalan didepannya, duduk di tempatnya, memulai mengajak bicara kecuali atas perkenan darinya, berbicara macam-macam darinya, dan menanyakan hal-hal yang membosankannya, cukuplah dengan sabar menanti di luar hingga ia sendiri yang keluar dari rumah”.
Sebagai seorang hamba untuk meraih ridho Allah, sudah selayaknya senantiasa mendekatkan diri kepada Allah dengan cara menjauhi larangan-Nya serta melaksanakan perintah-perintah-Nya. Dengan demikian maka keridhoan Allah akan senantiasa menyertai kita. Demikian pula apabila kita memuliakan para guru/dosen sehingga guru/dosen memberikan ridhonya kepada kita, maka ilmu yang kita peroleh akan barokah dan bermanfaat sebab karena mendapatkan ridho guru/dosen kepada kita.
Ridho sang guru/dosen yang harus di cari oleh para murid/mahasiswa. Karena Ridho Allah ada di tangan guru/dosen. Seorang penya’ir berkata:
Artinya: Saya mengutamakan guru/dosen daripada orang tua. Walaupun saya mendapatkan kemuliaan darinya. Namun, guru adalah orang yang menuntun jiwa yang diibaratkan sebagai mutiara. Sementara orang tua adalah orang yang menuntun raga yang diibaratkan sebagai wadahnya mutiara.
Impelementasi Keridhoan Guru/Dosen di Unissula
Di lingkup Pendidikan, murid/mahasiswa diharapkan dapat mengimplementasikan nilai-nilai adab terhadap guru/dosen itu dengan sebaik mungkin, sehingga mendapatkan keridhoan dari para guru/dosennya. Berikut beberapa adab seorang murid/mahasiswa kepada guru/dosen dalam rangka mengaharap keridhoaannya:
- Mengucapkan salam ketika bertemu dan memanggil dengan panggilan yang santun, seperti Bapak/Ibu, Ustadz/Ustadzah, Profesor, atau panggilan jabatan tertentu.
- Berbahasa santun dengan tidak berkata jorok, kasar, tidak mengeraskan suara, dan tidak mengungkapkan hal yang mengandung unsur meragukan kemampuan dan pengetahuan dosen, baik langsung maupun tidak langsung.
- Meminta doa dan nasihat dalam menghadapi permasalahan hidup maupun belajar.
- Menjaga adab bersilaturrahmi dan meminta izin terlebih dahulu setiap kali ingin berkomunikasi, baik secara langsung maupun tidak langsung, dengan batas paling banyak 3 kali.
- Tidak menyampaikan pertanyaan, jawaban, atau tanggapan sebelum mendapatkan izin.
- Tidak menyombongkan diri di hadapan dosen, baik dengan ucapan maupun prilaku.
- Menjaga sopan santun ketika berada di hadapan dosen sesuai dengan keadaan yang dihadapi, seperti tidak ‘jigang’ ketika duduk di atas kursi, duduk dengan bersila ketika lesehan, dan tidak banyak memalingkan muka.
- Tidak menyampaikan isu yang dapat menimbulkan fitnah antara dosen dengan orang lain.
- Senantiasa bersyukur kepada dosen setiap kali mendapatkan arahan dan bantuan dalam menghadapi permasalahan perkuliahan.
Oleh: Mustain