Aktualisasi Nilai-Nilai Kesabaran dalam Mendidik Mahasiswa
Waktu Pelaksanaan : 01 November 2023 - 01 November 2023
Tugas seorang dosen bukanlah sekedar transfer of knowledge, namun tugas seorang dosen menjangkau tridharma perguruan tinggi sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dimana tugas utama dosen adalah mentransformasikan, mengembangkan serta menyebarluaskan ilmu pengetahuan serta teknologi dan juga seni melalui pendidikan, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat. Dalam menjalankan tugas mulia itu, dosen tidak hanya menggunakan pendekatan instruksional, tetapi juga menggunakan pendekatan pribadi (personal approach). Di samping itu dosen pun memangku peran sebagai Director of learning yang sekaligus berperan sebagai pembimbing dalam proses pembelajaran di kelas maupun lapangan.
Tentu dalam memberikan bimbingan kepada mahasiswa agar kelak menjadi insan intelektual bermartabat bukanlah tugas yang ringan, tugas mendidik mahasiswa membutuhkan kesabaran. Dalam mendidik mahasiswa, kesabaran diperlukan untuk memberikan pengajaran yang efektif dan memastikan mahasiswa mencapai tujuan belajar mereka. Oleh karena kesabaran merupakan sikap yang mendorong seseorang untuk memiliki ketenangan dalam menghadapi tantangan dan hambatan.
Esensi sikap sabar adalah tidak mudah mengeluh, selalu bermuka riang, realistis dalam menghadapi keadaan dan tidak mudah putus asa, itulah tanda-tanda orang bersabar. Bahkan diantara sifat yang paling mulia dan utama adalah sabar. Keutamaan sifat ini banyak disebutkan dalam Al-Quran, Hadits, dan penjelasan para ulama. Menurut Al-Ghazali, setidaknya ada sekitar tujuh puluh lebih keterangan Al-Quran terkait sifat keutamaan sabar, anjuran sabar, dan ganjaran yang akan diperoleh orang yang senantiasa menjaga kesabaran. Saking mulianya tabiat ini, tak heran bila kesabaran selalu diidentikkan dengan keimanan. Rasulullah SAW sendiri pernah berkata ketika ditanyakan masalah iman kepadanya, beliau menjawab:
Artinya: “Iman adalah keteguhan hati dalam bersabar dan murah hati.
Sabar tidak selalu bersinggungan dengan ujian atau musibah. Sabar bisa berkaitan dengan ibadah yang dilakukan seperti seorang dosen memberikan bimbingan kepada mahasiswa. Kesabaran dalam mendidik mahasiswa adalah kemampuan untuk menjaga ketenangan dan memberikan dukungan yang konsisten selama proses pembelajaran. Kesabaran membantu menciptakan lingkungan belajar yang aman, mengurangi stres akademik mahasiswa, dan membangun hubungan yang baik antara dosen dan mahasiswa.
Terdapat pula adagium yang menyatakan “Asshobru yu’iinu ‘ala kulli amalin” Artinya: Kesabaran itu menolong segala pekerjaan. Hal ini menunjukkan bahwa bersabar memang memerlukan energi. Dari kesabaran itu menghasilkan energi yang mampu mengantarkan seseorang mampu merespon keadaan secara positif. Allah SWT memerintahkan kepada hamba-Nya untuk bersabar dalam menghadapi sesuatu yang tidak disenangi maupun yang disenangi. Begitu mulianya sebuah kesabaran sehingga Allah SWT memerintahkan kepada orang beriman agar menjadikan kesabaran sebagai pegangan atau penolong seperti yang dituntunkan dalam Al-qur’an surat Al-Baqarah ayat 153: “Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.”
Aktualisasi Nilai-Nilai Kesabaran
Terdapat beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengaktualisasikan nilai-nilai kesabaran dalam mendidik mahasiswa. Diantaranya adalah pertama, membangun komunikasi yang efektif. Keefektifan komunikasi dalam proses pembelajaran tergantung pada kedua belah pihak, namun dosen sebagai pemegang kendali hendaknya bertanggung jawab atas komunikasi yang sehat dan efektif. Untuk menciptakan komunikasi efektif dosen perlu menciptakan kondisi akrab, hangat, dan nyaman saat berkomunikasi dengan mahasiswa serta menciptakan hubungan sosial yang baik. Selain itu, dosen hendaknya merancang materi yang tidak hanya mempunyai isi penjelasan tentang topik bahasan perkuliahan, tetapi juga mempunyai kemampuan membangkitkan keinginan mahasiswa untuk menyerap materi dan menyampaikan informasi dalam bahasa yang mudah dipahami.
Kedua, Memberikan umpan balik yang konstruktif. Hal ini dimaksudkan dosen perlu menyadari pentingnya peran memberikan umpan balik kepada mahasiswa, dalam menginformasikan kemajuan mereka, menginspirasi mereka dengan motivasi dan semangat berprestasi. Umpan balik yang konstruktif tidak diperoleh melalui penilaian secara verbal tetapi melalui cara mahasiswa memusatkan perhatian pada tujuan pembelajaran sehingga capaian pembelajaran dapat terealisai.
Ketiga, memberikan waktu yang cukup pada setiap mahasiswa untuk memahami materi. Selama proses mendidik mahasiswa, akan ada tantangan dan hambatan yang menguji kesabaran kita sebagai pendidik. Misalnya, mahasiswa yang kurang motivasi atau sulit memahami materi. Pada saat seperti ini, penting untuk tetap tenang, berempati, memberikan ruang dan waktu serta mencari cara yang lebih efektif untuk membantu mahasiswa mencapai kemajuan.
Keempat, melayani mahasiswa dengan senyum, sabar dan ramah. Apapun permasalahan yang dihadapi mahasiswa, dosen harus mampu memberikan solusinya. Untuk itu dosen tidak segan-segan menyapa atau membalas pesan mahasiswa melalui WhatsApp, khususnya bagi mahasiswa yang sedang menghadapi kesulitan.
Sebagai pendidik, kita dapat menjadi contoh dalam mengembangkan nilai-nilai kesabaran pada mahasiswa. Dengan menunjukkan kesabaran, mahasiswa akan belajar untuk mengatasi tantangan dan hambatan dengan sikap yang tenang dan sabar. Kesabaran memiliki banyak manfaat dalam mendidik mahasiswa. Salah satunya adalah menciptakan lingkungan belajar yang positif, memperkuat hubungan antara dosen dan mahasiswa, dan membantu mahasiswa mengembangkan kemampuan mengatasi frustrasi dan masalah dengan baik.
Kesabaran adalah nilai yang sangat penting dalam mendidik mahasiswa. Dengan memiliki kesabaran, kita dapat menciptakan lingkungan belajar yang positif dan membantu mahasiswa mencapai potensi terbaik mereka. Dengan mengaktualisasikan nilai-nilai kesabaran, kita dapat menjadi pendidik yang efektif dan inspiratif bagi mahasiswa kita.
*) Samsudin, Dosen FAI Unissula